Selasa, 28 Februari 2012

Artikel tentang sejarah musik EMO


Emotion yang berarti emosi adalah
sebuah bentuk pengungkapan jiwa.
Bermain musik dapat dikatakan sebuah
pengungkapan jiwa dari karakter yang
memainkannya. Seiring perkembangan jaman
menghadirkan sebuah bentuk perpaduan dari aliran
musik dan menciptakan sesuatu aliran atau trend
bermain musik yang baru dan dikatakan oleh media
sebagai Musik Emo. Diartikan dari akronim
Emotional. Sebagian orang mengatakan Musik Emo
sebagai perpaduan dari permainan musik Hardcore
dan Punk. Penamaan Musik Emo sendiri diberikan
oleh kalangan media. Musik Emo sedang trend saat
ini, dan banyak sekali Band-band baru di berbagai
pelosok dunia yang memainkan musik ber-genre ini.
Sebenarnya siapa asal mula pencetus genre Musik
Emo dan bagaimana perkembangannya dari masa ke
masa? berikut akan saya jelaskan sedikit mengenai
sejarah Musik Emo.

1980an
Setelah bubarnya Minor Threat pada akhir 1983,
scene hardcore-punk Washington.DC yang sedang
bergaung dan meledak di 1981 nampaknya
mengalami kejenuhan dan kehabisan ide segar
dalam sound DC hardcore yang established. Piringan
hitam paska bubar sang Minor Threat 7″ “Salad
Days” rilis pada 1984 dan akhirnya menancapkan
nisan pada scene DC hardcore-punk.
Band – band di seantero negeri mulai mengkasting
hal – hal baru untuk ditawarkan. DRI dan Bad Brains
mulai memainkan cheeze-metal, band-band New
York mulai melakukan moshing yang brutal,
7Seconds mulai terdengar jangly U2 alternative, dll.
Perubahan paling mendasar pada D.C. adalah
terhadap melodic rock dengan punk sensibilities
dengan kata lainnya semacam new wave atau ini
mungkin yang di britania raya disebut era Post-punk
namun karena di amerika yang berada pada titik
kulminasi adalah hardcore punk maka media
menyebutnya era Post-Hardcore.
1984 menandai rilisnya Zen Arcade oleh band
Minneapolis Hüsker Dü, mendokumentasikan sound
yang lebih matang menggabungkan amarah,
pembawaan vokal yang intense and gitar yang
menderu layaknya motor dengan tempo rock yang
dipelankan dan songwriting melodik yang lebih
rumit.
Pada musim semi 1984, sebuah band bernama Rites
Of Spring terbentuk dari anggota – anggota The
Untouchables/Faith dan Deadline. Band ini
membawakan kecepatan punk and disonansi
suara.Namun membawa pendekatan vokal yang
sama sekali belum pernah ada terhadap campuran
ini. Sang vokalis Guy Picciotto membawa sebuah
gaya-kehabisan-nafas punk setiap saat, sembari
tenggelam secara intens dalam lirik yang personal
ditingkahi dengan emosi dan keringat. Suaranya
pecah pada momen klimaks menjadi rontaan serak,
berkerikil layaknya jalan dan penuh penjiwaan.Untuk
kemudian gaya ini diteruskan pada bandnya paska
Rites Of Spring dengan gitar lebih mengawang
melodis dan lebih indie-rock yaitu One Last
Wish.Dengan penulisan lirik lebih fokus pada
pertemanan dan cinta yang ditulis dengan indah
penuh metafora.
Musim panas 1985 menjadi dikenal dengan
“Revolution Summer” ketika gelombang baru band -
band dengan rock-tempo, melody based, vocal
bernyanyi terbentuk dari kumpulan musisi DC punk
dengan sound rock beragam – Three, Gray Matter,
Soulside, Ignition, Marginal Man, Fire Party, Rain,
Shudder to Think, dll. Beberapa band tetap
membawakan sound fast hardcore punk-based
dengan pendekatan vokal yang baru, Dag Nasty
menjadi perkecualian yang terlihat.
Vokalis Minor Threat, Ian MacKaye, bernyanyi pada
band Embrace (bandingkan dengan nama DC
bandnya sebelumnya – Minor Threat, Void, and State
Of Alert) yang mana liriknya emosional dan secara
mendalam mempertanyakan diri(filosofis berbau
pencarian jati diri) ,namun masih jernih dan tak
ambigu. Secara musikal, grup ini(dibentuk oleh
sebagian besar anggota ex-Faith) menulis musik
midtempo, somewhat jangly dengan banyak melodi
dan hook gitar pop . Vokal MacKaye mendapat
trademarknya yaitu deklamasi tegas dengan hanya
sesekali percikan emosional yang muncul.
Beberapa sound dari band-band ini kemudian dikenal
sebagai “suara D.C” klasik. Beberapa darinya secara
turunan dilabeli “emo,” sebagai kependekan untuk
“emotional.”.entah berasal darimana istilah ini,
namun ada rumor bahwa istilah ini terdengar ketika
Guy Picciotto pertama bermain salah seorang
penonton berkata “oh God,your singing is so
“emotional” . Lainnya dikatakan bahwa istilah ini
muncul pertama saat interview Ian Mackaye dengan
majalah Flipside . Tak lama kemudian DC bands
mendapatkan label “emo-core.”
Sesaat setelahnya (1986), beberapa band mulai
untuk fokus pada elemen “emo” itu sendiri. The
Hated di Annapolis (dekat D.C.) nampaknya menjadi
post-Rites of Spring pertama yang melakukan ini.
Setelah itu, Moss Icon muncul di kota yang sama.
Moss Icon mengejawantahkan elemen “emo” sampai
pada intinya ,dan memberikan beberapa melodi gitar
yang mendetail, terarpeggiasi (oleh Tonie Joy,
nantinya bergabung dalam Born Against, Lava,
Universal Order of Armageddon, dll.) dengan fokus
pada dinamisme keras/pelan. Vokalnya pula, sebuah
gebrakan baru dengan membangun teriakan aktual
di-puncak-nafas pada klimaks lagu.
Moss Icon, sebuah band yang relatif terkenal dan
menjalankan beberapa tur, memperkenalkan kepada
scene punk pada musik yang core emphasis pada
emosi daripada energi punk. Mungkin Rites Of Spring
memperkenalkannya namun Moss Icon
menyempurnakannya. Nantinya emo bands akan
terpengaruh secara berat dari dinamisme Moss Icon ,
gaya guitar ,dan pembawaan vokalnya.
1990an
Tak nyaman rasanya membicarakan emo 90an tanpa
Jawbreaker dan Sunny Day Real Estate. Jawbreaker
dengan rilisan 1992nya yaitu Unfun dan Sunny Day
Real Estate dengan rilisan sub pop 1994 yaitu Diary
ikut merasakan getah dari new emerging punk hero
yaitu Nirvana dengan Nevermindnya.Ya “emo” perlu
menyatakan terima kasihnya atau kekesalannya
pada media 90an yang mendewa-dewakan grunge
scene yang ikut mengimbas pada scene emo yang
saat itu sebuah populasi besar yang
terabaikan.Jawbreaker dianggap sebagai batu
loncatan dari emo kontemporer, besar dari scene HC-
PUNK San Fransisco,mereka menggabungkan nafas
hardcore-punk dengan sensibilitas pop-punk yang
terlihat pada irama dan gaya bernyanyi Blake
Schwarzenbach yang cenderung street punk namun
masih in tune dengan lirik yang bertemakan frustasi
dan introspeksi diambil langsung dari buku
hariannya sendiri menjadi magnet yang universal
bagi fans dan penonton.Blake juga sebagai “emo”
idol pertama karena fans lebih relate kepada
sosoknya daripada lagu itu sendiri.
Album “24 hour revenge therapy” menjadi yang
paling disukai dan favorit fans .Kemudian mereka
mengikat kontrak dengan Geffen Record untuk
merilis album major “Dear You”. Mereka beberapa
kali tur dengan Green Day dan Nirvana namun album
mereka secara luas kurang diminati.Kemudian Blake
membentuk band lain di bawah nama Jets to Brazil
yang kemudian bubar pada tahun 2003.Mungkin
keberadaan mereka kurang terlihat massa namun
banyak band-band setelahnya mencatut nama
Jawbreaker sebagai influencenya.
Sebaliknya Sunny Day Real Estate berkebalikan
dengan image Jawbreaker yang tegas dan hantam
kromo dengan kurangnya skill mereka.SDRE terdiri
dari personil yang melek musik dan berkemampuan
tinggi , alat mahal dan ambisi musikal besar. Dengan
pembawaan musik yang lebih mendayu namun tetap
keras terkadang hampir seirama dengan Nirvana.
pada album Nevermind .Jeremy Enigk sang vokal
bernyanyi dengan falsetto terkadang seperti
menenggelamkan diri dalam lirik yang pretensius
romantik.Inilah yang membuat emo semakin
diasosiasikan dengan lirik cinta dengan balutan
hardcore-punk slow tempo melodis daripada akar
politis punk rocknya yang dulu masih terdengar pada
Rites Of Spring,Gray Matter dan Embrace.
Kemudian pada pertengahan 90an band-band baru
yang menggabungkan kerasnya HC-Punk dengan
intelegensi Indie-rock bermunculan.Dengan beat dan
bpm tak terduga dan gaya bernyanyi lembut transisif
ke keras dengan tak terduga pula menghiasi dunia
emo underground kala itu juga meleburkan kekuatan
anthemik punk rock dan etos kerja DIY yang diwarisi
dari HC-PUNK.Dengan suksesnya Dookie dari Green
Day dan Smash dari The Offspring, kepopuleran
underground menuju mainstream membuat para
musisi era post-hardcore mengolah musik
mereka,memutasinya dan membuatnya lebih rumit
atau bahkan lebih simple.Beberapa band dari
amerika serikat bagian tengah seperti Braid dari
Champagne-Urbana,Illinois, Christie Front Drive dari
Denver, Colorado, Mineral dari Austin, Texas, Jimmy
Eat World dari Mesa, Arizona, The Get Up Kids dari
Kansas City, Missouri, dari The Promise Ring dari
Milwaukee, Wisconsin disebut – sebut sebagai yang
berpengaruh pada gaya bermain band – band
setelahnya.
Braid dan Cap N Jazz yang sama-sama dari midwest
america dianggap sebagai pelopor peleburan
kompleksitas math rock dengan lirik metafora yang
sangat sulit diinterpretasikan.Dengan lagu
“Harrisson Ford” yaitu bertemakan introspeksi diri
tentang menjadi seorang laki-laki tegar dan ideal
dibalut tempo yang mengagetkan dari pelan
kemudian dibawa ke serangan tiba-tiba beat
kencang yang kemudian dikembalikan lagi ke
pelan.Cap N Jazz dengan lagu Little League
menggambarkan
semangat olahraga dan semangat cinta SMA dengan
balutan lirik yang terkadang susah diinterpretasikan
karena penggunaan istilah yang aneh namun
dinyanyikan secara mentah namun berfluktuasi
seiring irama lagu dan anehnya semua lagu bernada
ceria walaupun ada tema patah hati dan
bullying,juga mereka yang pertama menggunakan
terompet pada lagu-lagu mereka sungguh hal yang
di luar kebiasaan.Hal ini diikuti oleh sekelompok
pemuda di bawah nama At The Drive In namun
dengan lirik lebih politis dan penuh amarah dalam
balutan latin ,progresif rock dan serangan hardcore
kental yang bisa didengar secara jelas lewat
teriakan-teriakan Cedric Bixler Zavala layaknya Guy
Picciotto dulu.
Kemudian disusul band yang mengedepankan vokal
mentah dan cenderung teriak tanpa arah dengan
mengikuti alur lagu seperti Portrait, clikatat
ikatowi ,Unwound, Funeral Dinner, Mohiner,Swing
Kids,Hot Snakes,Orchid dan Saetia, yang lebih mirip
grindcore namun lebih halus namun diselingi
melodic hardcore.Band inilah yang kemudian disebut
sebagai Screamo yang mengandalkan vokal tanpa
bernyanyi namun atmosfir lagu dibuat semelodius
mungkin dan se hardcore mungkin.
Adapun dari New York yaitu Texas Is The Reason
menjembatani indie rock dan emo secara gamblang
dalam masa hidup mereka yang selama 3
tahun.Dengan lirik yang langsung dari buku harian
tanpa metafora dan lebih straight to the point diliputi
ironi dan sinisme terhadap cinta.Tahun 1995 album
mereka Do You Know Who You Are? dirilis oleh
Revelation records dan terjual ribuan kopi,sebuah
jumlah yang lumayan untuk band emo saat itu dan
menginspirasi band – band New Jersey dan Long
Island macam Thursday, Glassjaw,Taking Back
Sunday,Saves The day ,Senses Fail,Midtown dan
bahkan My Chemical Romance sekalipun.
The Promise Ring kemudian mengambil jalur lebih
halus,pop punk dan merakyat dengan lirik – lirik cinta
diikuti The Get Up Kids dengan mengurangi
kompleksitas math rock dan lebih mengandalkan
beat catchy daripada berusaha menjadi cerdas.Yang
kemudian diteruskan oleh solo act Dashboard
Confessional,mantan vokalis Further Seems Forever
yang kemudian membentuk Dashboard Confessional
di tahun 1999 dengan penampilan pertama
bersenjatakan gitar akustik namun dengan
jangkauan vokal luar biasa dan lirik cinta yang puitis
aktual tanpa mengurangi estetika atau terkesan
komersil.Band ini mencapai keterkenalan
mainstream setelah lagu Screaming Infidelities
mencapai nomor 5 pada tangga lagu billboard 2002
dan Vindicated menjadi soundtrack Spiderman 2.
2000an
Awal 2000an menjadi tahun yang subur bagi band
seperti Story Of The Year,Yaking Back Sunday,
Senses Fail, Dead Poetic,The Used, My Chemical
Romance dan Dashboard Confessional mulai
mendapat perhatian massa,karena media mulai
memblow up mereka dan atas kejenuhan musik di
penghujung tahun 1999 maka media pun mencari
mangsa baru. Dengan pendekatan The Promise Ring
dan The Get up Kids untuk emo yang lebih pop dan
catchy Dashboard Confessional dan Story Of The Year
memikat fans dengan lirik cinta mereka.My Chemical
Romance dan The Used mengambil juga jalur cinta
namun dengan balutan lebih gothic gelap lebih ke
mengambil influence dari Texas Is The Reason untuk
gaya bernyanyi dan Orchid atau Saetia untuk
dinamika lagu.
Dengan gaya rambut poni lempar menutupi wajah
dan baju gelap-gelap mungkin ini yang jadi inspirasi
para fans membuat cult of personality dan cult of
fashion dari emo sendiri . Media kemudian
mendowngrade hal-hal tersebut dan
mengasosiasikannya dengan term “emo” dan
menjadi sumber hujatan banyak pihak bahkan di
meksiko pada tahun 2008 sekelompok pemuda
bergaya emo dipukuli sampai kritis bahkan mereka
menyatakan perang terhadap kelompok yang
mengasosiasikan diri dengan segala hal berbau
“emo”.8 Mei 2008 seorang gadis bernama Hannah
Bond ditemukan mati gantung diri setelah beberapa
hari pernyataannya tentang bunuh diri yang glamor
karena inspirasi dari album My Chemical Romance
yang bercerita tentang pria yang sekarat karena
kanker dan kehilangan semangat hidup.
Namun terlepas dari itu banyak band yang kembali
menggali kearifan emo lama seperti Cap n Jazz dan
Embrace dan menambahkan unsur lainnya seperti
post-rock dan bahkan noise rock.Seperti band City Of
Caterpillar, Envy, Mutiny On The Bounty, Appleseed
Cast dan Street Small Cyclist.Tanpa dandanan yang
self-associated to emo atau segala macam pernak-
pernik fashionnya.Inilah mungkin yang seharusnya
disebut Post hardcore.
Jadi kesimpulannya post hardcore atau istilah paling
merakyatnya “emo” adalah suatu subgenre dan tidak
lebih dari itu karena dalam ethic dan radikalisasinya
menganut DIY dari pendahulunya yaitu Hardcore
Punk.Bukan sebuah subkultur yang mempunyai
pakem gaya rambut,gaya berpakaian, filosofi dan
sebuah komunitas, bukan pula sebuah cult of
personality layaknya hitler atau stalin yang setiap
gayanya atau gerak geriknya ditiru dan mungkin
masa kini bisa dilambangkan oleh pemujaan para
muda terhadap gaya berpakaian Gerard Way dkk
atau The Used.
Bukan pula ajakan untuk bunuh diri namun lebih ke
sebuah pencarian jati diri, introspeksi pada tiap
liriknya dibalut metafora dan puisi yang sama sekali
tidak cemen dengan kata demi kata penuh
perhitungan.Karena pada dasarnya emo masih
mempunyai unsur hardcore punk dan banyak band
yang terdengar bernyanyi emosional atau dengan
alur lagu yang angular lebih memilih disebut band
punk atau membiarkan media melabeli mereka
dengan sebutan lebih beradab yaitu Post Hardcore

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management