Tampilkan postingan dengan label Berita Emo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Emo. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Juni 2012

Potongan Rambut Emo Sebabkan Kerusakan Mata


 
Limu2.Com - Anda punya rambut potongan emo? Mungkin ada baiknya mempertimbangkan potongan yang lain. Menurut ahli mata Andrew Hogan, direktur pendidikan Optometrists Association of Tasmania, poni yang jatuh menutupi mata dapat menyebabkan penyakit lazy eye syndrome atau sindrom mata malas

"Jika seorang anak muda berpotongan rambut ala emo dengan poni menutupi satu mata, mata itu tidak bisa melihat detil-detil. Lama-kelamaan, jika berlangsung terus-menerus, itu bisa jadi amblyotic," papar Dr Hogan.

Amblyotic itu sendiri ada gangguan yang dipicu oleh pertumbuhan saraf mata yang tidak sempurna. Hal ini membuat koordinasi gerak dan penangkapan bayangan pada mata kanan dan kiri jadi tidak seimbang. Pada umumnya, sindrom mata malas menyerang anak-anak usia bayi sampai 7 tahun. Untuk usia di atas 7 tahun, kemungkinannya kecil sekali, bahkan hampir tidak ada.

Peringatan itu dikomentari oleh ahli mata lain dari New Jersey, Dr Leonard Press yang mengatakan, "Penyakit itu hanya bisa terjadi kalau usiamu sangat muda dan mata itu tertutupi selama 24 jam sehari selama bertahun-tahun," ujarnya.

Komentar kedua ini didukung oleh Profesor Robert Scott, seorang konsultan mata di Birmingham, "Setelah berumur 7 tahun, kau boleh memotong rambut ala emo dan menutupi satu mata, kapan saja kau mau," katanya.

Menurut sang profesor, satu-satunya yang perlu diwaspadai pemilik rambut emo adalah kemungkinan cedera leher saat mengayun atau melemparkan poni. Semoga Davey Havok (AFI) sudah mengetahui peringatan ini!

Informasi ini kami dapat dari 
Limu2.Com 

Senin, 02 April 2012

10 Cewek "Emo" Di Tangkap Polisi Syariat Arab Saudi


Polisi Syariah Arab Saudi menangkap 10 cewek arab yang berdandan ala "emo". Mereka ditangkap karena membuat kerbutan di sebuah cafe.

Pemilik cafe yang terletak di Damman tersebut, memanggil aparat karena cewek-cewek yang berdandan ala "emo" tersebut mulai membuat gaduh dan mengganggu pelanggan lain. Demikian ditulis AFP, Sabtu (22/5/2010).

Polisi syariah kemudian menahan mereka dan memanggil orang tua 10 gadis tersebut. Mereka diminta tidak mengulangi perbuatan mereka dan berdandan sesuai kaidah seorang muslimah.

Tren emo identik dengan celana jeans hitam ketat, sepatu skate atau kets, t-shirt ketat yang bertuliskan anma band, piercing dan rambut yang dicat atau dipotong asimetris. Sementara para wanita di Arab saudi diwajibkan tampil dengan baju abaya yang menutup seluruh tubuh mereka. (rdf/rdf)

Jumat, 23 Maret 2012

Irak Bukan Tempat Bersahabat Bagi Budaya Barat


  IRAK- Hati-hati jika bergaya pecinta musik emo di Irak, sebab saat ini orang-orang yang menggunakan style seperti itu akan dibantai. Ini menunjukkan bahwa Irak bukanlah tempat yang bersahabat untuk budaya atau khususnya musik barat.


Menurut sebuah laporan, ancaman terhadap para pecinta musik ini datang setelah Kementerian Dalam Negeri Irak mengeluarkan pernyataan keras terhadap fenomena yang dianggap sebagai pemuja setan.


Saat ini para polisi setempat mulai melakukan penyisiran ke dalam sekolah dan pusat kota. Para aparat yang berwenang ini mencari pemuda yang menggunakan pakaian aneh, ketat dan T-Shirt bergambar tengkorak.


“Saya bukan satu-satunya orang yang memotong rambut agar tidak menjadi target potensial. Semua teman saya di sekolah juga memutuskan untuk mengubah gaya rambut mereka dan berganti pakaian. Meskipun kami bukan emo ataupun gay,” ujar Kamel Saad, seperti dilansir CNN News, Kamis (15/3/2012).


Saad juga menceritakan jika sekelompok orang yang mengaku sebagai polisi, memasuki ruangan kelas mereka dan meminta para siswa melaporkan bila ada orang yang berperilaku mencurigakan.


“Saya pikir awalnya membicarakan tentang terorisme. Tetapi ketika polisi menjelaskan lebih lagi, kami menyadari bahwa yang mereka bicarakan adalah emo,” terangnya

Pembantaian Emo, Pemerintah Irak Tuding Al-Qaeda


 Pemerintah Baghdad menyangkal keras dugaan keterlibatan mereka atas pembantaian terhadap anak-anak muda yang berdandan emo. Dandanan emo ini, dianggap merupakan bentuk pemujaan setan. Sebuah pertemuan digelar dengan mengajak serta semua petinggi departemen keamanan negara.
Direktur komite, Abdul Karim al-Thareb mengatakan, "Al-Qaeda, setelah gagal mengacaukan keamanan, sekarang menyebarkan ketakutan masyarakat. Mereka ingin menggagalkan penyelenggaraan KTT Liga Arab di Baghdad."
Seperti yang dijadwalkan, KTT Liga Arab akan diselenggarakan di Baghdad pada 26-29 Maret 2012. Ditambahkan, walaupun Kementerian Dalam Negeri mengakui banyak remaja terbunuh beberapa minggu terakhir, namun ia bersikeras mereka adalah pelaku kriminal, tidak berhubungan dengan kultur emo.
Isu ini segera menjadi isu internasional. Media ramai melaporkan adanya pembantaian remaja yang berdandan ala emo. Mereka diculik dan disiksa oleh kelompok militan di Baghdad. Kini masyarakat dilanda ketakutan akan berulangnya kekerasan massal dari kelompok bersenjata api.
Dikabarkan ada lebih dari 15 mayat ditemukan. Bersamaan, timbul spekulasi jumlah korban sudah lebih dari 100 orang setelah pejuang hak-hak manusia Hanaa Edwar menyatakan kepada surat kabar Al-Mada, jumlah korban sebenarnya 85 orang.
Media tersebut menyatakan, rangkaian pembunuhan ini mulai terjadi sejak Kementrian Dalam Negeri Irak menyoroti budaya emo yang terus berkembang, sekitar sebulan yang lalu. Pihak kementrian menyebut gerakan ini 'satanisme' dan memerintahkan polisi untuk segera menghentikannya. Sayangnya, belakangan beredar sebuah pernyataan resmi berisi penyangkalan pihak kementrian atas aksi pembantaian ini.

Dandan Ala EMO Remaja Di IRAK Di Hukum Mati



 Pengekangan dalam kebebasan untuk mengekspresikan diri ternyata masih terjadi di beberapa tempat. Seperti halnya di Irak, para remaja yang rata-rata masih pelajar dibunuh lantaran berdandan dengan gaya rambut aneh dan pakaian ketat mengacu pada gaya emo yang populer di barat.
Tak kurang dari 14 remaja dibunuh di Baghdad dalam kurun waktu 3 minggu ini dengan munculnya kampanye yang diluncurkan polisi moral atau militan Shia. Mengenaskannya, 14 remaja tersebut dihukum dengan cara dilempari dengan batu hingga meninggal.
Para militan akan memburu para remaja yang sudah menjadi sasaran mereka dan tak segan untuk membunuh apabila mereka tidak mengganti pakaiannya. Pembunuhan ini terjadi sejak Menteri Dalam Negeri Irak menaruh perhatian terhadap budaya emo yang masuk ke dalam Irak akhir bulan lalu. Mereka juga meminta polisi untuk mencap budaya ini sebagai satanisme.
Menurut Hana Al Bayaty dari Brussels Tribunal bahwa remaja yang tewas lebih dari 14. Diperkirakan 90 atau 100 remaja yang meninggal akibat hukuman yang dijatuhkan oleh polisi moral.
Kejadian ini sendiri mendapatkan reaksi keras dari berbagai pihak. Mereka menilai bahwa pemerintahan Irak terlalu serius dalam menghadapi hal tersebut. Bagi mereka hal ini tidak adil, hanya lantaran memakai jeans buatan Amerika serta memotong rambutnya ala remaja di Barat, mereka harus menghadapi hukuman yang berat.

DUETTE, Dari Emo ke Pop Modern


SEMUA bermula di YouTube. Syahdan, adik kakak Abiyoso Utomo (Ozo) dan Adri Dwitomo iseng-iseng mengunggah rekaman mereka tengah menyanyikan tembang daur ulang band-band emo macam Escape The Fate, Secondhand Serenade, Bullet for My Valentine, atau pun Boys Like Girl ke situs berbagi video itu.
Di luar dugaan keduanya, video itu mendapat respons yang cukup hangat.
“Viewers-nya lumayan banyak. Yang subscribe ke akun YouTube kami juga banyak. Enggak hanya dari Indonesia saja, tapi juga dari Singapura, Filipina, Thailand, dan Ceko. Padahal niat bikin video itu cuma iseng saja,” ujar Ozo. Video itu ditonton juga Raka, gitaris Vierra. Raka dan kakak beradik ini dulunya aktif berkutat di indie emo. Ozo dan Adri sempat ngeband bareng dalam band bergenre emo.
Raka lalu mereferensikan video itu kepada Kevin Aprillio, kibordis sekaligus pentolan Vierra yang juga tengah giat mencari bakat-bakat baru untuk diorbitkan.
“Kevin kemudian menelepon saya dan mengajak bekerja sama. Awalnya saya saja yang diajak. Saya enggak mau sendiri. Adri juga harus diikutsertakan. Akhirnya, terbentuklah Duette,” tutur Ozo. Permintaan itu diiakan Kevin.
Mereka lalu mulai membuat demo rekaman. Musik dan lagu dibuat Kevin. Tapi sampai beberapa demo, Indrawati Widjaja atau Bu Acin, bos Mucica Studio’s, kurang sreg.
“Mungkin Bu Acin merasa lagunya terlalu Vierra. Dia lalu menyuruh kami membuat lagu sendiri. Akhirnya setelah membuat sekitar belasan lagu dan mempresentasikan di depan Bu Acin, alhamdulillah kami diterima di Musica Studio’s. Kami teken kontrak dengan Musica Januari tahun lalu,” ungkap Ozo.
Dalam format duet ini, Ozo dan Adri berpindah langgam dari emo ke pop modern.
“Pada dasarnya kami mendengar semua jenis musik. Tidak terbatas pada genre tertentu. Jadi tidak masalah bermain di musik pop. Lagi pula banyak yang bisa dieksplorasi dari musik pop,” bilang Ozo.
Jadilah, album debut mereka, Awal Baru, yang diproduseri Irwan Simanjuntak, Alam Urbach, dan Kevin Aprilio sebagai manifestasi genre baru yang mereka mainkan.
“Kami memainkan semua musik pop di sini. Mulai dari ballad pop, J-pop, Swedish pop, sampai pop Melayu,” tutur Adri. Mereka juga melirik K-pop.
“Terus terang, kami juga kerap mendengar musik K-pop. Kami tak jijik dengan musik boy band atau girl band Korea. Memang kelihatannya, musik mereka itu terkesan mengandalkan tampang yang imut. Tapi sebenarnya, secara musikal, musik K-pop itu menurut saya sangat hebat. Keren,” tegas Adri tanpa malu-malu.
Di Duette, Ozo dan Adri sama-sama menyandang status vokalis. Bedanya, Ozo mengambil nada tinggi. Sedang Adri mengambil nada rendah. “Supaya ada harmonisasi,” tutur Ozo.
Khusus Adri, ia juga menyandang tugas sebagai pemain gitar. Untuk menopang penampilan di panggung, Duette menggunakan band pengiring. Meski konsepnya duet, mereka ingin tampak sebagai band. Yang menarik, Duette juga membekali aksi panggung mereka dengan koreografi.
“Jadi ada beberapa lagu yang kami isi dengan koreografi. Enggak yang sampai gimana-gimana koreografinya. Secukupnya saja. Koreografi itu untuk mengekspresikan lirik lagunya. Ya, sama seperti artis solo Michael Jackson atau Usher yang sering menjadikan koreografi sebagai representasi lagu yang dibawakan,” ucap Adri.
Singel pertama Duette yang berjudul “Pernah” ditulis oleh Adri. “Awal, aransemennya dibikin bergaya One Republic. Tapi setelah bertemu Irwan Simajuntak dan merespons banyak masukan, maka terdengar seperti sekarang,” ujar Adri.

Selasa, 20 Maret 2012

Ancaman Pembantaian Emo Masih Beredar Di Irak


Ancaman Pembantaian 'Emo' Masih Beredar di Irak

 
Pembantaian keji terhadap remaja berdandan emo yang dilakukan di Irak benar-benar mengejutkan dunia internasional. Hingga kini, remaja-remaja di Irak masih dihantui rasa takut setelah muncul sebuah selebaran yang mengancam keselamatan mereka.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, setidaknya 14 remaja telah dirajam hingga tewas dalam tiga minggu terakhir di Irak. Seolah terdapat peraturan tak tertulis, para militan Syiah terus memburu remaja beratribut emo, yakni bercelana jeans ketat, kaos dengan logo-logo band tertentu dengan paduan rambut 'miring'.
14 mayat 'anak emo' telah dibawa ke 3 rumah sakit berbeda di Baghdad Timur setelah dihantam dengan batu dan batu bata hingga mati. Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan resmi tentang identitas korban setelah mendapat larangan dari pihak berwenang.
Menurut salah seorang dokter dari rumah sakit Al Kindi, sebagian korban meninggal setelah mendapat pukulan yang sangat keras di bagian tengkorak. "Minggu lalu saya menandatangani sertifikat kematian tiga remaja. Alasan kematiannya jelas, patah tulang tengkorak yang parah. Sebuah pukulan yang sangat keras yang benar-benar menghancurkan tengkorak korban," tutur salah seorang dokter yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Teror ini ternyata tidak berhenti hingga di situ. Di Kota Sadr, selebaran-selebaran ancaman telah beredar beberapa hari lalu. Bahkan para militan telah merilis 24 nama yang siap untuk mereka jadikan korban selanjutnya.
"Ini peringatan keras bagi kalian, para wanita dan pria cabul. Jika kalian tidak meninggalkan kegiatan kotor ini dalam 4 hari maka hukuman Allah akan turun kepada kalian dari tangan para Mujahidin," tulis brosur selebaran tersebut.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Irak menganggap 'anak emo' sebagai fenomena satanisme yang menyebar melalui sekolah. "Mereka mengenakan pakaian ketat yang bergambar tengkorak, peralatan sekolah bergambar tengkorak dan anting di hidung dan lidah mereka serta gaya aneh lainnya," ujarnya.
Meski begitu, Menteri Dalam Negeri Irak membantah pembantaian yang terjadi akhir-akhir ini berkaitan dengan fenomena 'emo'. Menurutnya pembantaian tersebut murni karena unsur balas dendam, sosial atau kriminal.
"Banyak media melaporkan berita tentang fenomena yang disebut emo. Cerita tentang puluhan remaja tewas dalam berbagai cara termasuk dirajam. Tapi dari kasus pembunuhan yang kami catat, tidak ada kasus yang berkaitan dengan emo. Semua kasus yang tercatat adalah tentang balas dendam, sosial dan kriminal,"
Emo merupakan kependekan dari kata dalam bahasa Inggris, Emotional yang kemudian erat berkaitan dengan sebuah aliran musik. Bila dirunut ke belakang, banyak pengamat musik menilai emo merupakan turunan dari musik hardcore punk.    

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management